Bekal Terbaik dari Orang Tua Menurut Luqmān al-Hakīm

Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah Luqmān adalah seseorang hamba Allah yang banyak menampung kebajikan, banyak merenung, serta berkeyakinan lurus. Namun, identitas Luqmān menjadi perselisihan di kalangan para ulama. Ada yang mengatakan bahwa ia berasal dari Nuba, penduduk Ailah. Ada yang menyebutkan ia berasal dari Etiopia. Pendapat lain percaya ia adalah orang berkulit hitam yang berasal dari Mesir Selatan. Profesinya pun menjadi perselisihan. Ada yang menyebutkan ia seorang penjahit, atau pengumpul kayu, seorang budak atau juga penggembala. Terlepas dari  hal itu, Luqmān ialah hamba yang mencintai dan dicintai Allah sehingga mengaruniai hikmah kepadanya. Untaian nasihatnya diabadikan dalam Surah Luqmān ayat 12-19.

Nasihat pertamanya adalah meminta sang anak untuk bersyukur kepada Allah. Menyadari dari lubuk hati betapa besarnya nikmat dan anugerah-Nya. Kedua, larangan mempersekutukan Allah Azza wa Jalla dengan sesuatu apa pun. Ketiga, pentingnya berbakti kepada kedua orang tua. Keempat, larangan memutus hubungan dan tetap menghormati keduanya meski orang tua mengajak berbuatan kemusyrikan. Memperlakukan orang tua dengan baik selama tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. Kelima, perbuatan baik seringan kapas dan sekecil biji sawi tidak akan luput dari balasan Allah Swt. Keenam, tunaikanlah salat, laksanakan perbuatan baik serta bersabarlah menghadapi segala tantangan melaksanakan tuntunan Allah. Ketujuh, larangan berlaku sombong. Tampilkan wajah dan sikap rendah hati di depan orang lain siapa pun itu. Utarakan pendapat dengan suara perlahan dan jelas untuk didengar.

Demikian Luqmān al-Hakīm mengakhiri nasihat yang mencakup pokok ajaran agama Islam. Terkandung nilai-nilai ketauhidan, syariat, serta akhlak. Ada tiga unsur akhlak yang terkandung di dalamnya, yaitu akhlak kepada Allah, terhadap pihak lain, dan terhadap diri sendiri. Tuntunan ini dapat dipraktikkan siapa pun dalam menyusuri jalan kebaikan dunia dan akhirat.