Nur Hidayah Press
Rina Dewi Setiawati, S.Pd.

Rina Dewi Setiawati, S.Pd.

Tim Redaksi Nur Hidayah Press

Keterkaitan Matematika dengan Islam

Gambar 1.1 Perkembangan peradaban dunia. Sumber: https://themuslimvibe.com/

Matematika adalah bahasa universal ilmu pengetahuan. Islam mendorong umatnya untuk mencari ilmu dan pengetahuan. Matematika, sebagai ilmu pengetahuan yang fundamental, memiliki peran penting dalam pengembangan pemahaman dan kebijaksanaan Umat Islam. Allah telah mendeskripsikan matematika dalam Al-Qur’ān dengan angka-angka yang memiliki keterkaitan erat dengan penciptaan dan  kehidupan. Kehidupan tercipta dengan tertata rapi dan terbentuk dalam hitungan yang sangat tepa dan jauh dari kekeliruan. Dalam pandangan Al-Qur’ān tidak ada peristiwa yang terjadi secara kebetulan.

Dalam kehidupan sehari-hari masa kini, hampir tidak ada bidang yang tidak menggunakan matematika. Dalam praktik keagamaan, umat islam sudah dikenalkan dan ditunjuk untuk memahami matematika. Dalam ibadah shalat, umat islam sudah dikenalkan dengan konsep bilangan misalnya, 5 shalat wajib, 17 rakaat di ulang 3 kali, dan shalat jemaah 27 kali lebih baik dari shalat sendiri. Rumus dari matematika itu sendiri memiliki makna tersirat yang berhubungan dengan islam, khususnya dalam kita sehari-hari.

Dalam surah Al-Ikhlās menyatakan, bahwa Allah itu satu. Satu itu adalah Allah. Satu itu mutlak milik Allah. Dapat dikatakan Satu itu Allah, dan Allah itu Satu.

Angka Satu adalah angka yang memiliki keistimewaan. Keistimewaannya adalah berapa pun angka dibagi dengan angka satu, hasilnya akan tetap kembali ke angka yang akan dibagi tersebut, contohnya = 5,  = 10 dan lain-lain. Berapa pun angka yang akan dikali dengan angka satu, pasti akan menghasilkan angka yang akan di kali tersebut, contohnya 5 × 1 = 5, 10 × 1 = 10, dan lain-lain.

Makna keunikan di atas adalah bahwa di dalam makhluk ciptaan Allah, ada zat Allah pada makhluk tersebut. Makhluk ciptaan Allah dibagi atau dikali angka satu = Makhluk ciptaan Allah. Di dalam diri manusia, terdapat zat Allah. Kemampuannya untuk berjalan, berlari, berpikir, dan apa saja yang ada pada manusia karena adanya zat Allah di dalam dirinya.

Rumus perkalian memiliki makna dengan kehidupan kita yaitu yang ternyata rumus ini mewakili sebuah Doa yang sering kita ucapkan dalam Shalat kita sehari-hari. Kita meminta agar Allah SWT menunjukkan kepada kita bahwa yang benar adalah benar, dan yang salah adalah salah.

Di dalam matematika, terdapat materi kelipatan bilangan. Kelipatan bilangan adalah sebuah hasil perkalian bilangan dengan bilangan asli. Selain dalam matematika kelipatan sudah dibahas di dalam Al-Qurān yaitu dalam QS. Al-An’ām:160

مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚوَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

“Barang siapa membawa amal yang baik,maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amlannya dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkanseimbang dengan kejahatannya. Sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”.

Matematika memiliki makna dengan kehidupan kita, di sekeliling kita sesuatu yang tidak kita sadari pun mengandung unsur matematika. Konsep matematika bukan hanya rumus, angka, mengenal hanya sebagai pelajaran saja. Makna beserta kegunaan matematika di dalam kehidupan kita. Matematika ini ada diakrenakan memang sangat perlunya digunakan dalam kehidupan kita, bahkan di salam agama juga, matematika ini digunakan.

Di dalam rumus luasan atau keliling lingkaran selalu dugunakan alat ukur yang disebut phi yang besarnya . Angka 22 dan 7 mempunyai korelasi dengan ibadah haji dan rukun tawaf. Surah yang artinya haji artinya haji adalah surah ke- 22 yaitu Al-Hājj. Thawāf membentuk lingkaran sebanyak tujuh kali. Lihat kombinasi angkanya 22 dan 7. Persis sama dengan phi lingkaran .

Dalam ajaran islam, kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang berkenalan dan tiada berkesudahan. Ganjarandan balasan di akhirat sangat setimpal dengan amalan setiap makhluknya. Hal iniadalah bukti keadilan Allah SWT. Sesungguhnya kehidupan akhirat itu berkaitrapat dengan kehidupan kita semasa di dunia ini. Jika amalan kita soleh, maka sejahtera dan berbahagialah kita di akhirat kelak. Tetapi sekiranya amalan kita buruk, maka derita dan sengsaralah kita.

 

 

Referensi:

Abdussakir, Umat Islam Perlu Menguasai Matematika, UIN malang

Muallimul Huda, Mutia, Mengenal Matematika dalam Perspektif Islam, STAIN Kudus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Hubungi Kami
Informasi lebih lanjut
Customer Service
Selamat datang di Nur Hidayah Press!
Apakah ada yang bisa kami bantu?