Nur Hidayah Press
Rina Dewi Setiawati, S.Pd.

Rina Dewi Setiawati, S.Pd.

Tim Redaksi Nur Hidayah Press

Mengenal Bentuk Geometri Pada Anak Usia Dini

Gambar 1.1 Atap rumah Sumber: kids.grid.id

Geometri merupakan  cabang matematika yang perlu dikaji dan dipahami  serta dipelajari secara mendalam, dikarenakan geometri selalu digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Menurut Ismayati (2010:27) Geometri adalah pemahaman konsep berbagai bentuk geometri bangun datar dan bangun ruang. Menurut Kahfi (1996) bahwa geometri merupakan cabang matematika yang sudah diakrabi oleh anak-anak sejak dini karena geometri ada di sekitar kita disemua objek visual.

Pada pembelajaran geometri anak usia dini salah satunya ialah mendalami benda-benda serta hubungan-hubungannya. Anak mampu mengenali dan menyebutkan nama – nama bentuk, benda-benda sederhana di lingkungann sekitar misalnya almari, meja, tv, layang-layang, dll. Mengenal konsep geometri bangun ruang dapat menggunakan media salah satunya adalah media model. Media model memiliki kelebihan yang dapat dirasakan oleh indera, dapat dilihat, dan dapat juga diraba.

Menurut  Triharso (2013:50) membangun konsep geometri pada anak dimulai dengan mengidentifikasi bentuk-bentuk. Menyelidiki bangun dan memisahkan gambar-gambar biasa. Dasar awal memahami geometri pada anak juga dapat dengan mempelajari konsep letak, seperti meletakkan di kanan, di kiri, di atas, dan di bawah.

Faktor yang dapat mempengaruhi anak dalam mengenal bentuk geometri adalah dengan cara berpikir simbolis, intuitif, serta kemampuan spasialnya untuk mengetahui, memahami, dan menerapkan konsep bentuk geometri dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Jamaris (2006:44) kemampuan dasar matematika pada anak berada pada fase praoperasional yang diwarnai oleh perkembanagan kemampuan berpikir secara simbolis. Kemampuan berpikir simbolis dan spasial dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor hereditas/keturunan, faktor lingkungan, faktor gizi, dan faktor pembentukan (Izzaty, dkk (2008:8)).

Dalam konsep geometri terdapat bangun datar yang merupakan salah satu topik yang mempelajari objek atau benda berbentuk dua dimensi. Bangun dua dimensi merupakan bangun yang memiliki keliling dan luas, tetapi tidak memiliki isi atau volume. Beberapa jenis bangun datar  adalah sebagai berikut.

  1. Persegi
    • Persegi merupakan bangun datar yang dibentuk oleh empat buah rusuk yang sama panjang dan memiliki empat buah sudut siku-siku.
  2. Segitiga
    • Segitiga merupakan bangun datar yang dibentuk dari tiga sisi yang berupa garis lurus dan tiga sudut.
  3. Persegi Panjang
    • Persegi panjang merupakan bangun datar yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang yang sejajar dengan pasangannya, dan memiliki empat buah siku-siku.
  4. Jajar Genjang
    • Jajar genjang merupakan bangun datar yang yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang yang sejajar dengan pasangannya, dan memiliki dua pasang sudut bukan siku-siku yang masing-masing sama besar dengan sudut dihadapannya.
  5. Belah Ketupat
    • Belah ketupat merupakan bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat rusuk yang sama panjang dan memilikidua pasang sudut bukan siku-siku yang masing-amsing sama besar dengan sudut di hadapannya.
  6. Layang-layang
    • Layang-layang merupakan bangun datar yang berbentuk segi empat yang terbentuk dari dua segitiga sama kaki yang alasanya berhimpitan.
  7. Trapesium
    • Trapesium merupakan bangun datar segiempat dengan sepasang sisi berhadapan sejajar.
  8. Lingkaran
    • Lingkaran merupakan kumpulan titik-titik yang berjarak sama terhadap titik tertentu yang disebut pusat lingkaran.

Gambar 1.2 Gambar bangun datar. Sumber: doyanblog.com

Matematika merupakan warisan peradaban Islam yang sangat penting. Matematika terutama geometri di era kejayaan Peradaban Islam  masa lampau merupakan kajian yang sangat penting. Hampir semua pemikir besar tempo dulu memiliki basic yang sangat kuat dalam bidang ini salah satunya adalah Al Jāuhāry. Al Jāuhāry merupakan seorang ahli matematiaka pada abad ke- 9 M seorang ahli geometer yang beekerja di Bayt al Hikmah (House of Wisdom), suatu lembaga ilmu pengetahuan yang dibagun Khalifah Al Ma’mun dari dinasti Abbasiyah di baghadad.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa geometri pada anak usia dini merupakan pendekatan untuk memecahkan suatu masalah dalam mengenali benda-benda, membandingkan, membedakan, dan juga menyamakan bentuk benda yang ada di sekitar kita dengan jenis bangun datar (segitiga, segi empat, dan lingakaran).

 

Referensi:

Ismayani, Ani. 2010. Fun Math With Childern. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Izzaty, Tita Eka, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Gramedia.

Kahfi, M.S.1996. Geometri Sekolah Dasar dan Pengajarannya: Suatu Pola Berdasarkan Teori Piagnet dan Tweori Van Hiele. Jurnal Ilmu Pendidikan. No.4. 256-278. Malang: IKIP Malang.

Ramdanieste 2017. “Tokoh ilmuwan Matematika Dalam Peradaban Islam”. https://math.uin-suska.ac.id/tokoh-ilmuwan-matematika-dalam-peradaban-islam/. Diakses pada 15 September 2023 pukul 11.34.

Triharso, agung. 2013. Permaianan Kreatif dan Edukatif Untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Hubungi Kami
Informasi lebih lanjut
Customer Service
Selamat datang di Nur Hidayah Press!
Apakah ada yang bisa kami bantu?