Nur Hidayah Press

Menghormati Orang Tua: Jangan Sekali-Kali Mengucap Kata-Kata Kasar Pada Orang Tua

Leony Dwi Sasmitha, S.Pd.

Leony Dwi Sasmitha, S.Pd.

Tim Redaksi Nur Hidayah Press

Gambar 1.1 Membaca Al-Qur'an dengan Tartil. Sember: https://images.app.goo.gl/yMHUHAxTVsmqgsrr6

Larangan mengucapkan perkataan jelek atau kasar kepada orang tua merupakan aspek penting dalam Islam yang menegaskan penghormatan, penghargaan, dan bakti kepada orang tua. Pada dasarnya, Islam memandang orang tua sebagai sosok yang memiliki kedudukan yang mulia. Mereka juga memiliki hak untuk dihormati oleh anak-anak mereka. Terutama menghormati seorang Ibu. Banyak sekali dalil yang menyinggung tentang bakti kepada orang tua. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Luqman ayat 14.

 

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Artinya: “Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) ‘Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali’.”

Juga dalam surah Al-Ahqaf ayat 14.

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ {١٥}

Artinya: “Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapihnya itu selama tiga puluh bulan. Sehingga, apabila telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia (anak itu) berkata, ‘Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim’.”

Dalam Islam, menghormati orang tua merupakan salah satu kewajiban yang paling tinggi. Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. memberi perintah agar anak-anak berbicara kepada orang tua mereka dengan kata-kata yang lembut dan penuh kasih sayang. Bahkan kita dilarang mengucapkan kata “ah” pada orang tua. Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Isra ayat 23,

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا {٢٣} 

Artinya: “Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’  dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

Imam Ibnu katsir rahimahullah berkata,

وَلاَ التَّأْفِيْفُ الَّذِي هُوَ أَدْنَى مَرَاتِبِ القَوْلِ السَّيْءِ

Artinya: “Jangan berkata ah, yang dimaksud adalah seringan-ringannya perkataan jelek.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5:63)

Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu berkata,

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ؟) ثَلاَثًا، قَالُوْا : بَلىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : ( الإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ ) وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا ( أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرُ ) مَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتىَّ قُلْتُ لَيْتَهُ سَكَتَ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Apakah kalian mau kuberitahu mengenai dosa yang paling besar? Para sahabat menjawab, ‘Mau, wahai Rasulullah’. Beliau lalu bersabda, ‘(Dosa terbesar adalah) mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua’. Beliau mengucapkan hal itu sambil duduk bertelekan (pada tangannya). (Tiba-tiba beliau menegakkan duduknya dan berkata), Dan juga ucapan (sumpah) palsu. Beliau mengulang-ulang perkataan itu sampai saya berkata (dalam hati), “Duhai, seandainya beliau diam.” (H.R. Bukhari; Muslim)

Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ مِنَ الْبَغِى وَقَطِيْعَةِ الرَّحِمِ

Artinya:Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya [di dunia ini] -berikut dosa yang disimpan untuknya [di akhirat]- daripada perbuatan melampaui batas (kezhaliman) dan memutus silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Abu Daud; Ibnu Majah; Tirmidzi. Syekh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini shahih)

Dengan demikian, larangan mengucapkan perkataan jelek pada orang tua dalam Islam merupakan bagian dari nilai-nilai yang mendorong penghargaan, kasih sayang, dan ketaatan kepada orang tua sebagai wujud dari pengabdian kepada Allah Swt.. Anak-anak Muslim diajarkan untuk berbicara kepada orang tua dengan kata-kata yang penuh hormat dan kasih sayang sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah mendidik, membesarkan, dan mencintai mereka dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

 

Referensi:

  1. Hikmat bin Basyir bin Yasin. 1431 H. Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim. Tahqiq:Penerbit Dar Ibnul Jauzi
  2. Hamid, Samsul Rijal. 2018. Dahsyatnya Ridha Orang Tua. Bogor: Elmadina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Hubungi Kami
Informasi lebih lanjut
Customer Service
Selamat datang di Nur Hidayah Press!
Apakah ada yang bisa kami bantu?