Pragmatik: Peran Maksim Kebijaksanaan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Leony Dwi Sasmitha, S.Pd.
Tim Redaksi Nur Hidayah Press
Gambar 1.1 Peran Maksim Kebijaksanaan dalam Kehidupan Sehari-Hari. Sember: https://images.app.goo.gl/b35vynqCoUnn48LD9
Aspek bahasa mencakup beberapa, salah satunya adalah aspek berbicara. Aspek berbicara ini juga dapat meningkatkan kecerdasan. Mengapa demikian? Sebab, di dalam komunikasi penutur dan mitra tutur tidak hanya dituntut menyampaikan kebenaran, tetapi harus tetap berkomitmen untuk menjaga keharmonisan hubungan. Keharmonisan hubungan penutur dan petutur tetap terjaga apabila kepribadian masing-masing penutur dengan petutur berbudi luhur dan tidak saling mempermalukan. Kesantunan juga merupakan aturan perilaku yang ditetapkan dan disepakati bersama oleh suatu masyarakat tertentu sehingga kesantunan sekaligus menjadi prasyarat yang disepakati oleh perilaku sosial.
Dalam Islam, kita juga dianjurkan untuk berperilaku yang baik dan bijaksana. Perilaku bijaksana ini juga terdapat dalam surah an-Naḥl ayat 125.
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ {١٢٥}
Artinya: “Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk.”
Penggunaan bahasa yang sopan dalam komunikasi sangat terkait dengan prinsip-prinsip kesantunan. Maksim adalah aturan atau prinsip dalam interaksi bahasa, yang mengatur bagaimana tindakan menggunakan bahasa dan cara kita memahami tindakan dan ucapan lawan bicara kita. Prinsip kesantunan bahasa ini terdiri dari beberapa aspek, di antaranya adalah maksim kebijaksanaan.
Maksim kebijaksanaan adalah aturan sopan santun yang menyatakan bahwa ketika berbicara, seseorang sebaiknya berusaha untuk meminimalkan manfaat bagi dirinya sendiri dan memaksimalkan manfaat bagi orang lain. Dalam kata lain, ini berarti kita harus memikirkan kepentingan dan kesejahteraan orang lain sebelum memikirkan keuntungan diri sendiri saat berkomunikasi.
Adapun contoh maksim kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari adalah percakapan kepada sesama teman tentang rencana untuk mengikuti kajian,
A: “Apakah kamu ingin datang ke kajian minggu depan di rumahku?”
Respon dengan Maksim Kebijaksanaan
B: “Tentu saja, saya akan mencoba untuk datang. Tetapi, apakah ada waktu yang lebih baik bagi Anda, atau ada hal lain yang perlu saya pertimbangkan sebelum membuat keputusan akhir?”
Dalam contoh ini, meskipun seseorang mungkin ingin mengekspresikan minatnya untuk hadir kajian di rumah temannya, dia juga menunjukkan kesediaannya untuk menyesuaikan jadwal atau mempertimbangkan faktor lain yang mungkin mempengaruhi kemampuannya untuk hadir. Dengan demikian, dia memperhatikan kepentingan temannya dan berusaha untuk membuat keputusan yang menguntungkan bagi keduanya.
Laila, Askarman. 2018. “Analisis Maksim Kebijaksanaan dan Maksim Permufakatan dalam Film Lua-Lua Mböwö Sebua Karya Ponti Gea”. Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan. Volume 5 No. 1.