Nabila Nur Fauziyah, S.Pd.
Tim Redaksi Nur Hidayah Press
Screen Time pada Bayi, Bolehkah?
Gambar 1.1 Screen TIme pada Bayi. Sumber: https://images.app.goo.gl/Xu9vSZaiMyD2tKUw7
Di dunia dengan teknologi yang berkembang pesat, banyak orang tua menggunakan video yang ada di smartphone atau menontonkan televisi untuk menghibur anaknya. Kegiatan tersebut diberi istilah screen time. Perhatian sang anak berhasil teralih saat orang tua berpindah melakukan kegiatan lain. Dikutip dari laman American Academy of Pediatrics (AAP), bayi di bawah 18 bulan sebaiknya tidak mendapatkan tontonan dari smartphone atau televisi sama sekali. Pengecualian jika bertujuan untuk berinteraksi dengan kakek-nenek, anggota keluarga, atau teman yang lainnya. Berikut ini dampak buruk dari pemberian tontonan dari smartphone atau televisi bagi bayi.
- Screen time mencuri konsentrasi dan fokus anak. Di usia awal kelahirannya, otak berkembang sangat pesat untuk belajar berkonsentrasi dan fokus. Agar perkembangan lebih optimal, maka dibutuhkan peran pengasuh/orang tua untuk menstimulasinya. Menatap layar terus-menerus memengaruhi rentang fokus dan perhatian mereka.
- Screen time membatasi kemampuan anak mengendalikan keinginan. Kebosanan dapat melatih anak untuk berimajinasi. Jika anak kecil terus-menerus disodori tontonan ia tidak terlatih mengandalkan dirinya atau orang lain untuk mendapatkan hiburan.
- Mengurangi empati. Empati didapatkan anak dari membaca mimik wajah serta suara orang di di sekitarnya. Berinteraksi langsung adalah satu-satunya cara anak belajar memahami isyarat non-verbal dan menerjemahkannya.
Semoga hal ini dapat membantu orang tua untuk memberikan perhatian dan pengalaman belajar lebih kepada anak untuk meningkatkan keterampilan sosial, kognitif, dan emosional. Sehingga kelak di kemudian hari, anak tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan bahagia.
Referensi:
Sugiharti, Zaneti. 2023. Mindful Parenting. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Richtel, Mark. 2023. More Screen Time Linked to Delayed Development in Babies, Study Finds. Diakses pada 4 Desember 2023 https://www.nytimes.com/2023/08/21/health/screen-time-developmental-delays-babies.html